AGUSTUS
Oleh :Mansur Samin
Berdirilah hening dalam kehampaan malam
jiwa siapa yang patut dikenang
hitung dari mula
kerna letak kejadian indah
adalah hadirnya upcara duka
membangun kepercayaan teguh
Apakah mereka dengan kita bicara
menghitung hari-hari silam kehilangan rupa
atas rumah-rumah di lingkaran gelap
atas anak-anak di ketiadaan harap
dari dulu terduga selalu
Berdrilah hening dalam kehampaan malam
ucapkan lunak kesanggupan yang bimbang
jangan tangisi, jangan hindari kenyataan ini
kerna fajar pagi akan membuka langit letihnya
menyediakan tanya untuk kita saling tidak bicara
Di mendung gerimis Agustus ini
simpanlah risalah lama melantung kedalaman
tentang hari-hari gemilang yang akan datang
tentang akhir-akhir hutang yang tiada pegangan
heningkan di sini, jangan dengan separo hati !
Berdirilah hening dalam kehampaan malam
melupakan cedera kehilangan rupa
tegakkan pula
suatu bentuk baru di hatimu mengorak jauh
suatu pandangan kudus di pilumu diam bergalau
kita pun semua tahu untuk apa mengenang itu.
Mimbar Indonesia,
Th XIV, No. 50
1960
Sajak-sajak Perjuangan dan Nyanyian Tanah Air
BUKU HARIAN PRAJURIT
Oleh :Mansur Samin
1. malam tengadah di atas kaca
akan sepi bermukim asing di sini
napas sisi jendela, jeriji besi-besi tua
menghisap angin dingin atas kekerdilan hati
Mengapa palu itu tak segera memutus
apah mereka tahu aku bukan pembunuh
hukum dunia mengnal noda untuk kira-kira
dada bunda hanya kenal sorga atau neraka
Malam tengadah di atas kaca
jauh dari hati melebur hari-hari pergi
kalung mentega, lonceng gereja dan layap mata
diliput batin ini antara hidup dan mati
kalaupun sesal tinggal dendam
berbeda harap dengan permintaan
2. Demi hukum keadilan, haii anak lajang !
tabir dosa kekal adalah garis penyelesaian
memberatimu saksi tangan, titik bukti tebal
adakah misal satu-satunya kau kenal ?
Begitu hati, wahai hati yang takut mati
sampaikan salam dunia dan diri sepi
kuyup mata, ruang dahaga dan doa setiap bunda
tiada mengharapkan dosa
Demi hukum keadilan haii anak lajang !
kami bawakan pelita melewati jalan-jalan sesal
kitab suci, sumpah murni dan tangis hati
akan memberkahi segi-segi yang bakal lahir
Dalam pemeriksaan dan misal kelanjutan
lenyap nilai jawab di tubuh jatuh terlentang
3. Dari hati yang tersirat, pengadilan yang terhormat !
aku bukan pembunuh Tuhan pun tahu
hidup ini bermain pada kira-kira dan sia-sia
dosa kita mencari bukti dalam misal
Jika salamku hilang ke tengah dunia
kasih pada hari-hari silam belum berakhir
dengan dosaku dan kemelut tahun yang berduka
tinggal garis henti, semua kata hilang arti
Konfrontasi
No. 32, 1959
Sajak-sajak Perjuangan dan Nyanyian Tanah Air
NOVEMBER
Oleh :Mansur Samin
Seperti pelancong larut dari perjalanan jauh
dibebani semua hasrat bermakna mimpi
kami hadir di November ini
membawa rahasia keharusan untuk ditanya
dekatlah kemari ke denyut kehidupan ini
dengar, dari kerinduan tanah air kami mulai
di tepi harapan sepanjang malam
pertanyaan makin tumpul dalam diri
adakah kepercayaan melahirkan pegangan
sedang pasar, gudang , kantor dan pabean
telah lam aluput tangkapan
karena berlaku hukum kediam-diaman
Bukan tidak percaya kami bertanya
sebab kami cinta apa yang kami yakini
jangan biarkan kami sendiri
mengadu pada arti November ini
bukankah bertahun semua tarohan siap merana
untuk kemenangan yang sama kita percaya
Seperti penanggung rindu kami datang kesampingmu
minta disingkap tabir rahasia itu
tuan-tuanlah pengemudi tanah air
sari kehidupan hasrat mencari
datanglah ke dapur kami ke baringan anak-anak kami
gelap dan terang jelaskan o, para budiman
dasar Kemerdekaan !
Bagaimana pula mendiamkan ini kenyataan
kerna sarat oleh goda cobaan
meri tegakan kesini ke November ini
bersaksi jasa dan nyawa-nyawa yang pergi
untuk kelanjutan nilai hari datang
ini kepercayaan jangan tangguhkan tapi lajukan
sebab nilai kenangan Indonesia
berakhir pada arti dan jiwa
Gelora, No 19, Th III
19 Maret 1962
Sajak-sajak Perjuangan dan Nyanyian Tanah Air
PERNYATAAN
Karya Mansur Samin
Sebab terlalu lama meminta
tangan terkulai bagai dikoyak
sebab terlalu lama pasrah pada derita
kesetiaan diinjak
Demi amanat dan beban rakyat
kami nyatakan ke seluruh dunia
telah bangkit di tanah air
sebuah aksi perlawanan
terhadap kepalsuan dan kebohongan
yang bersarang dalam kekuasaan
orang-orang pemimpin gadungan
Maka ini pagi
dengan resmi
kamu mulai
aksi demonstrasi
Pernyataan ini
disahkan di Jakarta
kami
Mahasiswa Indonesia
PIDATO SEORANG DEMONSTRAN
Karya Mansur Samin
Mereka telah tembak teman kita
ketika mendobrak sekretariat negara
sekarang jelas bagi saudara
sampai mana kebenaran hukum di Indonesia
Ketika kesukaran tambah menjadi
para menteri sibuk ke luar negeri
tapi korupsi tetap meraja
sebab percaya keadaan berubah
rakyat diam saja
Ketika produksi negara kosong
para pemimpin asyik ngomong
tapi harga-harga terus menanjak
sebab percaya diatasi dengan mupakat
rakyat diam saja
Di masa gestok rakyat dibunuh
para menteri saling menuduh
kaum penjilat mulai beraksi
maka fitnah makin berjangkit
toh rakyat masih terus diam saja
Mereka diupah oleh jerih orang tua kita
tapi tak tahu cara terima kasih, bahkan memfitnah
Kita dituduh mendongkel wibawa kepala negara
apakah kita masih terus diam saja?
Sumbang Family's
Unduh File MP3 Puisi WS.Rendra (Gratis)
- SERENADA BIRU
- WANITAKU
- SAHABAT MEMBACA KARYA'NYA
- REVOLUSI
- DOA ORANG LAPAR
- SAJAK SEBATANG LISONG
- SERENADA MERAH PADAM
- SETELAH RAMBUTMU TERGERAI
- WAJAH DUNIA YANG PERTAMA
- SAWOJAJAR 5 JOGYA
- SEORANG TUA KEPADA ISTRINYA
- JOKI TOBING UNTUK WIDURI
- SAJAK BURUNG KONDOR
- SAJAK BUNGA GUGUR
- PAMPLET CINTA
- NYANYIAN DUNIAWI
- NYANYIAN PENGANTIN
- KUPANGGIL NAMAMU
- KANGEN
- KELELAWAR
- DI BAWAH BULAN
- HUTAN BOGOR
- TUHAN AKU CINTA PADAMU
- Rendra Membaca Puisi
- WS.Rendra PUISI CINTA (Bagian 2)
- WS.Rendra PUISI CINTA (Bagian 1)
Kumpulan Puisi Karya Mansur Samin (Bagian 1)
Jumat, 07 Januari 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
1 komentar:
Punya puisi lama tidak?
Posting Komentar